Pembajakan. Dalam bab 6, di bab “Global Fallout”, Gantz dan Rochester menulis tentang pembajakan di Russia, dimana pembajakan tumbuh subur seperti cendawan di musim hujan. Di sebuah stasiun di Savyolovaska, software-software komputer dijual di toko-toko yang setara dengan kaki
Bagaimana bisnis software bajakan tidak berkembang jika demikian menguntungkan.
10 negara teratas dalam pembajakan software
1. | 92% |
2. Cina | 92% |
3. Ukraina | 91% |
4. | 88% |
5. | 87% |
6. | 87% |
7. | 84% |
8. | 84% |
9. | 83% |
10. | 83% |
Figure 6-1 Top 10 PC Software pirating countries
Persentase diatas dapat diartikan bahwa misalnya, untuk Russia, 87 dari 100 komputer di negara ini diisi software bajakan. Daftar ini tentu saja masih panjang kebawah, dalam artian, banyak negara lain yang dalam kadar yang lebih rendah juga melakukan pembajakan. IDC mencatat, harga software yang dibajak pada tahun 2003 mencapai USD 28,8 milliar. Jika dihitung total, termasuk semua software yang ada pada komputer jaringan, maka jumlahnya menggelembung menjadi USD 42 milliar. Ini tentu saja karena komputer jaringan pasti menggunakan aplikasi kantoran dan software jaringan. Dan tidak semua pengelola jaringan mempunyai kesadaran mempergunakan software asli. Sebagian besar malah tidak memperdulikannya.
Bagaimana dengan AS? Negara ini ternyata juga menyumbang kerugian akibat pembajakan. Walaupun termasuk negara yang paling rendah tingkat pembajakannya, nilai retail software bajakan di AS mencapai USD 10 milliar.
Lalu, jika semua menggunakan software asli, apakah para produsen akan otomatis bertambah kaya USD 42 milliar? Tentu saja tidak. Jika tidak ada software asli, maka para pengguna kemungkinan besar akan mencari alternatif lain yang lebih murah. Yang jelas, menurut Gantz dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar